Lampung, 5 Juni 2025 – Empat desa di Provinsi Lampung sukses menjadi sorotan nasional berkat peluncuran program E-Commerce Village yang digagas oleh Inkubator Desa Cerdas (IDC) sebagai bagian dari inisiatif unggulan Program Desaku Maju. Program ini berhasil memadukan teknologi digital dengan kekuatan ekonomi lokal, melalui pemberdayaan UMKM desa dan pemanfaatan platform e-commerce modern.

Keempat desa tersebut yaitu:

• Wonomarto – Kabupaten Lampung Utara

• Suka Damai – Kabupaten Lampung Selatan

• Tambah Rejo – Kabupaten Pringsewu

• Taman Cari – Kabupaten Lampung Timur

Peluncuran program dilakukan langsung oleh Gubernur Provinsi Lampung di Wonomarto dan dihadiri oleh Wakil Gubernur di Lampung Timur, para Bupati Pringsewu dan Lampung Selatan, serta Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung . Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam percepatan digitalisasi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

Digitalisasi yang Menjangkau hingga Akar Desa

E-Commerce Village merupakan solusi untuk menjembatani produk-produk desa ke pasar yang lebih luas. Melalui program ini, BUMDes difungsikan sebagai pusat logistik, pemasaran digital, dan edukasi wirausaha warga. Produk-produk lokal seperti makanan olahan, hasil pertanian, kerajinan tangan, hingga furniture kini dipasarkan melalui TikTok Shop, lengkap dengan pelatihan strategi penjualan live streaming.

“Kami ingin BUMDes menjadi motor ekonomi desa. Tidak sekadar mengelola dana, tapi juga menggerakkan pasar,” ujar Rejive Dewangga, Direktur Inkubator Desa Cerdas.

Hasil Nyata dari Desa

Sugeng, perwakilan IDC Lampung Selatan, melaporkan bahwa saat sesi Live TikTok yang dipandu langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Desa Suka Damai berhasil membukukan total transaksi sebesar Rp 2.025.000. Berikut beberapa produk terlaris:

• Cireng: 150 pcs

• Klanteng: 23 pcs

• Tusuk Gigi: 15 pcs

• Basreng: 20 pcs

• Jilbab, Eyek-eyek, Rengginang, Pecel Atlas, Kripik Pisang, dan lainnya

Adapun desa Tambah Rejo di Kabupaten Pringsewu dikenal sebagai desa konveksi dan sentra ekonomi kreatif, telah mengunggah produk-produk seperti:

• Bean Bag, Konveksi, Bakpia Kering, Bolu, Bronis

• Miniatur Truk/Fuso, Karet Tali, Ban Vulkanisir, Variasi Mobil

• Kopi Robusta/Arabika, Kripik Pisang, Peyek, Kripik Rebung, Tahu Sumedang, Meja Kursi

Produk yang berhasil terjual secara online pada saat sesi live di antaranya Beras 15 Kg dengan nilai transaksi Rp 188.000.

Produk lain yang masuk waiting list order:

• Bean Bag: 6 pcs

• Meja Kursi: 6 set

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah produksi konten promosi video untuk masing-masing produk, guna meningkatkan daya tarik pemasaran ke depan, mengingat sebelumnya masih minim strategi promosi sebelum sesi live.

Kolaborasi Multisektor Dorong Desaku Maju

Kesuksesan ini merupakan buah dari sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga pemerintahan seperti OJK, Dinas PMDT Provinsi Lampung dan Kabupaten, serta pelibatan langsung BUMDes dan warga desa. E-Commerce Village juga terintegrasi dengan Dasbor Padanan Data Terintegrasi, yang memetakan potensi desa secara real-time sebagai dasar pengambilan keputusan, promosi investasi, dan perluasan pasar digital.

Siap Ekspansi ke 250 Desa

Inkubator Desa Cerdas menargetkan ekspansi program ini ke 250 desa lainnya yang telah menunjukkan kesiapan digital, infrastruktur logistik, dan potensi ekonomi lokal. Setiap desa akan mendapatkan akses pelatihan, pembinaan, dan dukungan konten digital untuk memastikan UMKM desa tidak hanya muncul, tetapi tumbuh secara berkelanjutan.

“E-Commerce Village adalah bentuk nyata kebangkitan ekonomi desa berbasis digital, tumbuh, dan mandiri sebagai representasi Lampung Maju menuju Indonesia Emas.”
– Rejive Dewangga, Direktur Inkubator Desa Cerdas

📍 Redaksi: Untuk informasi lebih lanjut atau kerja sama media, hubungi:
Rejive Dewangga – 0815-5857-7771
📎 Dokumentasi & data dukung tersedia berdasarkan permintaan.