Program Desaku Maju merupakan inisiatif pembangunan desa secara terpadu yang bertujuan untuk mempercepat peningkatan status desa dari tertinggal menjadi berkembang, maju, hingga mandiri.

Program ini berbasis pada Indeks Desa terbaru yang mengintegrasikan enam aspek utama, dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Selain sebagai strategi lokal, Desaku Maju juga sejalan dengan target pembangunan nasional, khususnya dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Desa).
Enam Aspek Indeks Desa dan Implementasi Desaku Maju
Aspek Indeks Desa | Penjelasan | Implementasi Desaku Maju |
---|---|---|
1. Layanan Dasar | Akses terhadap pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi | Penguatan layanan posyandu dan PAUD melalui dana desa; integrasi layanan dasar dalam dashboard desa |
2. Kondisi Infrastruktur | Jalan desa, jembatan, irigasi, listrik, internet, dan transportasi | Pengembangan Desa Digital dan revitalisasi infrastruktur dasar melalui program padat karya |
3. Pelayanan Umum | Ketersediaan dan kemudahan layanan administrasi dan kependudukan | Digitalisasi pelayanan melalui e-kios, SIPDESKEL, dan integrasi dengan aplikasi kependudukan |
4. Aksesibilitas Transportasi | Ketersediaan sarana transportasi umum dan konektivitas antar wilayah desa | Penyediaan armada logistik desa oleh BUMDes; peningkatan konektivitas antar dusun dan desa |
5. Aktivitas Ekonomi | Tingkat pendapatan, jenis usaha produktif, dan keberadaan pasar lokal | Pengembangan unit usaha BUMDes berbasis potensi lokal: pertanian, UMKM, logistik, dan e-commerce |
6. Keberlanjutan Lingkungan | Pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air dan lahan | Pendirian bank sampah desa, unit usaha pupuk organik, serta kegiatan penghijauan terpadu |
Peran Strategis BUMDes dalam Desaku Maju
BUMDes ditargetkan menjadi:
- Katalisator ekonomi desa: Menggerakkan usaha produktif, menciptakan lapangan kerja, dan mendongkrak PADes
- Inkubator UMKM desa: Membina pelaku usaha mikro dalam produksi, pemasaran, dan akses modal
- Pusat layanan keuangan desa: Mengelola zakat produktif, koperasi digital, dan kemitraan syariah
- Penggerak transformasi digital: Menyediakan layanan digital terpadu dan pengelolaan e-commerce desa
- Agen pemerataan pembangunan: Menjembatani kebijakan pusat dengan kebutuhan lokal secara responsif
Arah Pembangunan Ekonomi Desa Melalui BUMDes
Tujuan Pembangunan | Strategi Melalui BUMDes |
---|---|
Meningkatkan pendapatan warga | Pengembangan usaha lokal seperti pertanian, perikanan, kerajinan, perdagangan, dan jasa |
Mengurangi kemiskinan | Pemetaan mustahik, pelibatan dalam usaha produktif, distribusi zakat dan sembako bersubsidi |
Mendorong desa mandiri | Kemandirian usaha desa, peningkatan PADes, dan kemandirian pelayanan |
Meningkatkan akses pasar & modal | Kemitraan dengan koperasi, lembaga keuangan, dan platform digital untuk distribusi produk |
Transformasi digital desa | Implementasi dashboard desa, integrasi aplikasi BUMDes, layanan publik berbasis digital |
Integrasi pembangunan nasional | Sinkronisasi RPJMDes dengan RPJMN dan arah kebijakan strategis nasional |
Kontribusi Terhadap Target Nasional
Program Desaku Maju berkontribusi langsung terhadap:
- Penurunan jumlah desa tertinggal secara signifikan menuju nol desa tertinggal pada tahun 2030
- Peningkatan desa mandiri sebagai basis ekonomi lokal dan pusat pertumbuhan baru
- Penguatan ekonomi kerakyatan berbasis kewilayahan dan kearifan lokal
- Digitalisasi pelayanan publik dan sistem data mikro yang akurat dari level desa
- Percepatan pencapaian SDGs Desa, terutama pada tujuan: tanpa kemiskinan, pendidikan layak, pekerjaan layak, infrastruktur, dan lingkungan lestari
Kesimpulan

Program Desaku Maju dirancang tidak hanya sebagai strategi lokal di tingkat desa, tetapi juga sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Dengan menjadikan BUMDes sebagai penggerak utama, desa-desa di Indonesia diarahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan digital baru yang berbasis inklusi, kemandirian, dan keberlanjutan. Desaku Maju memperkuat posisi desa sebagai pilar pembangunan negara dan akselerator tercapainya Indonesia Emas 2045.